Pada kesempatan ini saya akan memposting kedua kalinya suatu ilmu tentang Transistor, Langsung Simak.
Susunan bahan dan
simbol transistor.
Kata
transistor berasal dari
dua kata transfer
dan resistor ini menandakan bahwa transistor ialah alat
yang dapat memindahkan daya dari suatu rangkaian ke rangkaian lain. Pada saat
berfungsi sebagai resistor non linear, transistor yang paling digunakan adalah
junction transistor, yang akan dibahas dalam job ini. Gambar di bawah ini
merupakan susunan bahan dari transistor.
Transistor junction sama sederhananya dengan dioda
junction. Seperti terlihat pada gambar 1a & 1b, transistor junction
terbentuk dari dua cara menempatkan lempeng bahan tipe-N.
Diantara bahan tipe-P atau lempeng bahan tipe-P atau
diantara bahan lempeng tipe-N. Setelah
itu dua kali terpasang pada dua sisi dan satu kaki di sisi lainnya. untuk membuat hubungan
dengan rangkaian luar. Jika emitter dan kolektor terbuat dari bahan
tipe-N, maka disebut transistor NPN. Jika emitter dan kolektor terbuat dari
bahan tipe-P maka disebut transistor PNP. Keduanya digunakan pada system
pengontrolan.
Transistor bekerja berdasarkan arus basis yang masuk pada
junction jika basis diberi arus positif atau negatif sesuai dengan jenisnya,
maka emitter dan kolektor akan konduk dan dapat memberikan arus pada beban.
2. Transistor
sebagai Switch.
a. Kondisi CUT-OFF Transistor
Gambar2a. dibawah ini memperlihatkan transistor yang dirangkai sedemikian
rupa (rangkaian Common-Emitter), dimana tahanan beban RL dianggap
terhubung seri dengan lainnya. Tegangan total yang terdapat pada ujung-ujung
rangkaian seri ini sama dengan tegangan catunya
( UCC ) dan diberi notasi UR dan UCE.
Menurut hukum Kirchoff :
UCC = UCE
+ UR
Arus kolektor IC mengalir melalui RL dan drop
tegangannya adalah IC.RL sehingga
UCC = UCE +
IC . RL
Misalkan basis memperoleh bias negatif (reverse) yang Sedemikian besar
sehingga memutuskan (cut-off) arus kolektor, dan untuk keadaan ini arus
kolektor sama dengan nol.
IC . RL = 0 sehingga UCC = UCE
Bila transistor kita anggap sebagai switch, maka pada keadaan ini switch
tersebut akan ada dalam keadaan terbuka (OFF).
b. Kondisi Saturasi Transistor
Bila sekarang basis diberi bias arus maju (forward)
sampai pada titik dimana seluruh tegangan UCC muncul sebagai drop
tegangan pada RL, maka pada keadaan ini dapat ditulis :
IC . RL = UCC
Dari persamaan :
UCC = IC . RL
+ UCE
UCE
= UCC – IC . RL
Karena IC
. RL = UCC
maka UCC – IC
. RL = 0
dan UCE = 0
Dengan demikian bila IC diperbesar pada suatu
titik dimana seluruh tegangan UCC muncul pada RL, maka
tidak tersisa tegangan pada kolektor. Keadaan seperti ini dikatakan kondisi
saturasi (jenuh) dari transistor tersebut. Dan jika transistor dianggap sebagai
sakelar (switch), maka pada kondisi ini switch tersebut dalam keadaan tertutup
(ON).
c. Dasar Latching
Dua buah transistor dari tipe PNP dan NPN dikatakan
komplement jika mempunyai
karakteristik yang serupa.
Gambar 2c & 2d. memperlihatkan cara menghubungkan
transistor yang komplementer tadi sedemikian rupa sehingga membentuk rangkaian
Cascade.
Rangkaian ini bila diberi catu daya sedemikian rupa
seperti yang terlihat pada gambar 2c & 2d, dan dimana basis dalam keadaan
terbuka serta dengan suatu kancing (latch).
Dalam keadaan demikian ini transistor tidak bekerja
(cut-off), atau sama saja dengan switch dalam keadaan terbuka.
Dengan mengabaikan arus bocor, maka dapat dikatakan IC =
0. Salah satu cara guna menutup latch ini adalah dengan system penyulutan
(triggering) pada elektroda basis dari salah satu transistor tersebut. Misal
trigger positif diberikan pada basis dari Q2 ini berarti emitter basis Q2 memperoleh
forward bias dan Q2 mulai menghantar. Karena kolektor Q2 dihubungkan langsung
dengan basis Q1 maka Q1 memperoleh input dan selanjutnya akan memberikan
penguatan sehingga timbul IC pada Q1 dan arus ini merupakan input
bagi Q2 dan akan diperkuat lagi oleh Q2 tersebut.
Proses penguatan ini berlangsung terus sehingga
transistor-transistor tersebut mencapai keadaan saturasi, dan dalam keadaan
saturasi ini transistor akan merupakan rangkaian hubung singkat sehingga
tegangan pada latch akan sama dengan nol dan arus yang mengalir adalah :
IC = UCC : RL
Guna menutup latch tersebut dapat juga dilakukan dengan memberi trigger negatif pada basis Q1 yang mana akan menyebabkan forward bias pada Q1.
Guna menutup latch tersebut dapat juga dilakukan dengan memberi trigger negatif pada basis Q1 yang mana akan menyebabkan forward bias pada Q1.
Cara lain adalah dengan memberi tegangan UCC sedemikian
besar sehingga melampaui tegangan break-down dari dioda kolektor salah satu
dari transistor tersebut. Dengan terjadinya break-down ini, maka timbul
kolektor yang akan diterima basis transistor berikutnya dan diperkuat dan cara
ini disebut sebagai “Break Over System”.
Guna membuka latch tersebut ada beberapa cara, yaitu :
1. Mengurangi tegangan catu UCC
sehingga arus beban berkurang.
2. Memperbesar nilai RL
atau sama sekali mencabutnya.
Sekian Terima Kasih, Tunggu Post Selanjutnya.
Wassalamu'allaikum Wr. Wb.
Wassalamu'allaikum Wr. Wb.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar