Welcome in PungkasCN blog

Rabu, 11 Februari 2015

DIAC, TRIAC, UJT


Assalamu'allikum Wr.Wb. 
Pada kesempatan ini saya akan memposting ketiga kalinya suatu ilmu tentang DIAC, TRIAC dan UJT, Langsung Simak.

DIAC
Kecuali SCR, masih banyak kompenen-kompenen elektronika yang lainnya yang termasuk dalam keluarga Thyristor. Diantaranya yang paling banyak digunakan adalah DIAC, TRIAC, dan QUADRAC. Komponen-kompenen tersebut bekerja atas dasar prinsip kerja dioda 4 lapis dan SCR. Susunan fisis DIAC merupakan dua buah dioda 4 lapis yang digabung secara  paralel terbalik.
DIAC adalah piranti elektronik yang termasuk jenis dari bi-directional thyristor disebut juga sebagai trigger dioda. Rangkaian ekuivalen dari DIAC dapat digambarkan seperti gambar 1a. Dan   juga dapat dianggap sebagai susunan dua buah lacth seperti terlihat pada gambar 1b.



DIAC tidak mempunyai polaritas atau dianggap sebagai homopolar atau juga non-polar sehingga dalam penggunaannya sangat mudah. Untuk mengetahui prinsip kerja DIAC maka kita anggap DIAC tersebut diberi catu daya dengan polaritas seperti yang terlihat pada gambar 1.1a. Bila tegangan yang diberikab pada DIAC menyamai atau melewati tegangan Break Over-nya maka lacth sebelah kiri akan menutup dan arus akan mengalir demikian jika sebaliknya, maka latch yang sebelah kanan akan menutup. Untuk membuka kembali latch tersebut adalah dengan cara mengurangi arus latch sehingga dibawah ini nilai holding currentnya (Ih).
Simbol Diac adalah seperti terlihat pada gambar 1.1c.



TRIAC
Susunan fisis TRIAC merupakan gabungan dari dua buah SCR yang terpasang secara paralel terbalik. Rangkaian ekuivalen TRIAC sebagaimana terlihat pada gambar 1.2a. TRIAC dapat ditrigger dengan menberikan arus gate positif atau negatif.  TRIAC disimbolkan seperti terlihat pada gambar 1.2b. 


Efek arus gate pada tegangan Braek Over sebuah TRIAC adalah sama seperti pada SCR. Pada umumnya rangkaian pengontrol dengan TRIAC lebih ekonomis dan menguntungkan untuk pengaturan daya arus bolak-balik. Dengan mengatur arus gate, maka daya AC pada beban dapat diatur besar kecilnya dan karena tegangan sumber AC tidak perlu disearahkan terlebih dahulu, maka rangkainnya jauh lebih sederhana dibandingkan dengan SCR. 


Simbol dan Konsrtuksi dari UJT
UJT disimbolkan sebagai gambar 2.1a. dan konsrtuksinya diperlihatkan pada gambar 2.1b. dimana sebatang bahan semikonduktor silicon di-dop ringan dengan unsur dari golongan 5 sehingga menjadi tipe N. Ujung batang ini menjadi B1 dan B2 dengan nilai resistansi antara B1 dan B2 cukup besar kira-kira 10KΩ. Kira-kira ditengah-tengah batang B1 dan B2 diberikan dope agak berat dari unsur golongan 3 sehingga terbentuk tipe P yang berfungsi sebagai emitter (E). Rangkian ekuivalen dari UJT yang sederhana dapat dilihat pada gambar 2.1c. Antara emitter ke persambungan (junction) basis tampak sebagai sebuah PN dioda. Tahanan antara basis RBB dari batang silicon tipe N, merupakan dua buah resistor RB1 dan RB2. Jika ada arus yang mengalir dari emitter ke basis 1 dan UJT akan “ON” dimana RB1 nilainya kan turun secara tajam.


Nilai tahanan RB1 akan berubah-ubah tergantung dari besarnya arus emitter   yang mengalir.


Sekian Terima Kasih, Tunggu Post Selanjutnya Gaes.
Wassalamu'allaikum Wr. Wb.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar